24 November 2011

Histerisis

Pengantar yang ga penting….
Pada suatu sore, ada sebuah panggilan tidak terjawab diponsel saya, setelah saya lihat ternyata dari seorang penera di Propinsi Banten, setelah saya SMS ternyata beliau menanyakan tentang pengujian histerisis timbangan elektronik. Lalu ingatan saya kembali pada saat-saat Diklat Penera Ahli di Cimahi, yang saya ingat kok malah waktu itu saya mengantuk dan tidur dikelas ya? hehehehehe
Karena saya sudah tidak ingat lagi apa itu histerisis akhirnya saya search di google akhirnya saya share disini hasil dari searching saya…
Histerisis

Bila alat digunakan untuk mengukur parameter, pengukuran dengan arah naik dan kemudian dengan arah turun, output dari kedua pembacaan umumnya berbeda, hal ini disebabkan karena adanya gesekan di dalam atau di Iuar pada saat elemen sensor menerima input parameter yang diukur.Perbedaan maksimum pada output pembacaan selama kalibrasi adalah histerisis dari alat itu.



Gambar diatas menunjukkan lengkung histerisis tersebut. Histerisis terjadi pada magnet dan pula pada alat mekanik umumnya, hal ini tergantung pada histeri (kejadian)yang lalu pada pembalikan input, waktu yang dihabiskan pada langkah sebelumnyablaeklash (longgar) pada roda-roda gigi, gesekan coloumb, kemacetan, tumpuan yang seret, dan bahan yang elastis.
Masih bingung? Mudahnya kalau dalam timbangan elektronik, histerisis itu kesalahan penunjukan timbangan elektronik saat diberi beban naik secara bertahap terhadap beban turun yang bertahap pula. Misalnya sebuah timbangan diberi beban sebagai berikut:



Kira-kira kalau tabel diatas disajikan dalam bentuk grafik juga tidak jauh berbeda dengan grafik yang ada diatas. Dari hasil penimbangan tersebut diketahui kesalahan yang paling besar terdapat pada beban 50 gram sehingga Histerisis pada timbangan elektronik tersebut adalah -0,0003 gram.
Sejauh yang saya tahu begitulah perhitungan histerisis, sederhana bukan? semoga ada manfaatnya…

sumber: Bahan Ajar Sistem Instrumentasi Elektronika ITB/>

0 komentar: